Menu

Laman

  • loading...

Wisata Kuliner Solo AJIIIIBBB


-
-

Tujuan utama saya ke Solo adalah penasaran dengan postingan di salah satu social media teman saya yang bernama Avia namun saya selalu memanggil namanya dengan sebutan Ambon atau mbon. 

Saya selalu iri melihat postingannya yang selalu share tentang makanan murah yang ada di Solo. Sempat penasaran bagaimana rasa makanan yang dia beli selama tinggal di Solo. Ambon ini asli Jakarta yang memang sedang bekerja di Solo. Saya pun juga pernah janji kalau saya akan bermain ke Solo untuk sekedar liburan sesaat kalau merasakan penat selama di Jakarta.

Entah mengapa karena rasa bosan tetiba saya langsung pesan tiket ke Solo minggu depan. Hahahhaaa supeerrrr dadakan!!! Saya berani mendadak ke kota orang sendirian karena ada teman saya yang tinggal disana. jujur saya bukanlah orang yang bisa solo travelling. Karena orang bawel itu selalu butuh teman dalam perjalanan unuk menemani saya ngobrol atau bersenda gurau #aheeeyyy

Hari pertama saya di Solo ditemani Andy yang memang asli sana. Dia mengajak saya untuk makan siang ditempat makan kesukaannya si Ambon. Disana jual makanan Selat dan Galantin. Kedua nama tersebut sangat asing di telinga saya, Karena penasaran saya pun akan mencoba makanan tersebut 

Warung Gudeg Favourite nya Avia
Mekarsari adalah salah satu tempat makanan favourite nya si Ambon. Dia seringkali datang kemari untuk makan bersama teman lainnya. Katanya sih cuma disini yang jual Selat dan Galantin terenak menurut lidah doi. Secara yaaa doi kan salah satu chef yang ada di Kota Solo. Jadi saya percaya dengan apa yang dia ucapkan karena memang kalau yang namanya chef agak kritis kalau ngomongin makanan.

Seharian ditemani Andy

Andy ini salah satu teman kerjanya si Ambon yang seharian menemani saya keliling kota Solo. Abege yang super polos dan hobby nya selalu minta maaf ke saya cuma karena takut kalau saya merasa bosan jalan sama dia. Padahal mah kocak banget nih bocah. Masa Solo lagi hujan mulu aja dia minta maaf. Lah itu kan bukan salahnya dia hahahahaa :D

Makanan yang kami pesan

Makanan yang dipesan sedikit lebay karena saya penasaran saja sama makanannya. padahal mah yang ngabisin makanan si Andy. Saya itu memang makannya banyak tapi kalau untuk mencicipi makanan baru ya tidak bisa langsung makan semuanya. Istilah kerennya mah ada tahap adaptasi dulu lah sama lidah saya ini.

Selat Galantin Saos Merah
Selat Galantin yang berisikan wortel, buncis, keripik kentang, daun selada, irisan tomat, keripik kentag dan Kacang. rasanya begitu segar karena ada pedas-pedasnya. Satu porsi ini saja tanpa nasi sudah membuat saya kenyang bahkan saya pun tak sanggup untuk menghabiskan makanan ini. harganya pun tak terlalu mahal.
Selat Galantin Solo

Tahu Acar
Tahu acar ini enak banget, lebih seger lagi dari selat gelantin. hahahaha banyak maunya yah makanan kali ini. Jujur saya  bingung kalau harus review makanan secara mendetail. Saya cuma tau enak dan gak enak saja. hahahahaa...tapi seriusan deh ini enak bangeeetttt.

Sate Kere

Sate Kere 1 porsi 8 tusuk

Green tea ice and Chocolate ice

Rujak di Pasar Triwndhu

Uniknya gerobak es di Solo

Es Dongdong Kelapa

Bakso Tulang Rusuk

Timlo Solo

Terima Kasih Mas Ragil, Avia dan Mba Sari

Cara pembuatan Srabi

Para pekerja sedang sibuk membuat Srabi

Kalau saya sibuk merekam pembuatannya Srabi

Ini dia Srabi Notosuman

Betah renang cantik di Angels Billabong


-
-


Setelah puas berfoto di Kelingking Beach, kami pun melanjutkan perjalanan ke Angels billabong pada pukul 11.30 AM. Perjalanan kami tidak separah saat ke Atuh Beach. Jalannya masih datar namun sangat rusak sekali. Diharapkan memakai masker karena sangat berdebu,  jalannya pun masih terbilang lebih lebar ketimbang dijalan utama yang terbilang sempit. 

Beberapa kali kami menemukan tanjakan dengan jalan yang rusak karena teman saya Jeje trauma takut jatuh lagi. Akhirnya Jeje memutuskan untuk berjalan kaki dan sayalah yang mengemudikan motor sendiri agar dapat menjaga keseimbangan. Entah berapa kilometer kami harus berjalan di jalanan yang sangat rusak. Sempat beberapa kali kami hampir terjatuh tapi saya masih dapat menahan motor agar tidak benar-benar terbanting dari motor. Kedua kaki saya dapat menahan motor agar tidak terjatuh dengan bantuan kakinya Jeje yang juga sudah menapak jalan terlebih dahulu. Yaasss kami selamat terjatuh dari motor. 

Masih juga melanjutkan perjalanan hingga akhirnya kami bertemu jalan yang tidak berbatu namun berpasir. Pasir agak kemerahan, mungkin kalau sedang turun hujan pasir itu dapat berubah menjadi setengah berlumpur. Tanjakannya pun sangat curam, mendinglah kalau nanjak lalu jalannya lurus saja. ini tidak kawan-kawan....tanjakan yang saya tempuh langsung berbelok kekanan. Saya mengakui tidak sanggup jika membonceng Jeje saat tanjakan curam tersebut. karena selain bannya selip berkali-kali juga dapat menyebabkan terjatuh untuk kesekian kalinya. Saya pun sendiri membawa motor saat tanjakan dan benar saja beberapa kali motor hilang keseimbangannya karena ban depan yang sangat licin sehingga membuat saya hampir saja terjatuh beberapa kali. Beruntungnya sih tidak terjatuh beneran karena kedua kaki saya selalu siaga menapak jalan yang berpasir sehingga saat akan terjatuh saya bisa dengan sigap mengatasinya.

Tak jauh dari tanjakan curam yang amit-amit harus dilewati lagi, kami bisa melihat dari kejauhan ada beberapa penjaga yang telah berdiri menyambut kedatangan kami. Gak denk...Sebenernya menunggu kami untuk bayar tiket masuk  hihihihii...


Sama halnya seperti di kelingking beach, Angel's Billabong pun hanya mengenakan biaya parkir saja Rp. 5.000 dan lokasi untuk menuju Angel's Billabong masih harus ditempuh dengan motor sejauh 600 meter. Motor sudah banyak yang berjajar rapi di parkiran bahkan mobil pun sudah ada beberapa yang sudah stand by disana. Sudah dipastikan banyak pengunjung yang berdatangan. Masih harus berjalan kaki sejauh 300 meter. Jalan yang kami tempuh terbilang aman walaupun bukan berupa tangga, hanya gundukan tanah dengan banyaknya ilalang disamping kanan kiri kami dengan jajaran pohon tandus.



Ada dua pilihan yang bisa kami kunjungi dalam satu waktu. kami berdua lebih memilih untuk ke Angel's Billabong karena sedari kemarin kami belum juga merasakan renang di pantai dan kini saatnya kami harus mencoba bermain air di Angel's Billabong.

Pukul 12.30 PM Sesampainya di Angel's billabong pengunjung yang kami lihat mayoritas bule. Tidak ada pengunjung lokal yang berani turun kebawah. mereka lebih memilih berfoto dari atas tebing. Saya pun heran mengapa pengunjung lokal tidak ada yang mau turun sedangkan dari yang saya lihat kondisi Angel's Billabong sangat tenang dan tiak ada deburan ombak yang masuk dari arah garis pantai.


Saya dan jeje sudah tidak sabar untuk segera turun kebawah, memang untuk menuruni tebing yang sangat tajam diperlukan extra hati-hati karena sekalinya terpeleset itu akan sangat berbahaya. banyak sekali bebatuan tajam yang begitu runcing saat akan turun kebawah. Bahkan saya pun harus turun sembari duduk dengan posisi kedua tangan berada di samping badan saya dengan cara memanjangkan kaki kebawah terlebih dahulu.

Saat menemukan dataran yang dapat kami tapaki dan duduki, dengan segera tas bawaan kami disimpan disana. Kami pun segera melepas pakaian agar dapat berenang di Angel's Billabong. Jeje sangat tidak sabar untuk segera turun terlebih dahulu ke Angel's Billabong.



Saya tidak langsung turun melainkan foto-foto kondisi Angel's billabong dengan panorama keindahannya yang sangat luar biasa. Bagaikan sebuah teluk dengan kondisi air yang terjebak di suatu kubangan dengan air yang sangat jernih. Banyak pengunjung yang memberanikan diri untuk berjalan keujung untuk melihat lebih dekat deburan ombak yang tidak masuk kedalamnya. Beberapa kali ada tour leader yang meneriaki tamu mereka untuk berhati-hati karena di Angel's Billabong ini banyak sekali tamu yang terseret ombak sehingga tidak dapat diselamatkan.

Kami berdua sebenarnya termasuk beruntung karena Angel's Billabong sedang surut dan tidak ada deburan ombak yang masuk kedalam sehingga kami bisa bersantai sejenak digenangan air yang begitu jernih. Saya sempat berpikir untuk tidak mau turun karena luka yang belum kering. kebayangkan perihnya seperti apa. Sampai akhirnya Jeje berkali-kali teriak agar saya mau segera turun kebawah. Akhirnya emang saya itu paling gak kuat lihat air jernih di anggurin gitu saja. Saya pun memberanikan diri untuk nyemplung kebawah.

Saya cuma berdiri aja melihat kondisi di Angel's Billabong. gak lama kemudian Jeje usil menciprat air ke luka saya yang masih basah. Yaaaasss cenut cenut berasa banget tapi akhirnya saya paksakan saja untuk nyemplung biar perihnya sekalian gitu. Tapi lama kelamaan perih dari luka saya menghilang dalam sekejap. Ternyata tidak hanya kita berdua saja yang kakinya luka. Ada juga beberapa bule yang juga mengalami hal yang sama dengan kami.



Pukul 13.30 PM kami harus mengakhiri bermain air di Angel's billabong. Kami tak sadar kalau waktu berjalan begitu cepat, kami pun tak sempat untuk naik keatas menuju Broken beach. Memang sangat disayangkan karena waktu yang kami miliki tidak memungkin kan untuk melanjutkan ke destinasi wisata selanjutnya.

Saat akan kembali ke Pelabuhan Toyapakeh, Saya sudah sangat lapar sekali. Tidak mungkin kalau saya harus memaksakan jalan ke Pelabuhan dengan kondisi perut kosong. Sedangkan perjalanan kami masih sangat jauh, badan saya pun terasa begitu lemas karena kehabisan energi. Akhirnya kami istirahat sejenak di warung satu-satunya yang berada dekat posisinya dari Angel's Billabong. Saya memesan mie goreng dengan harga Rp. 15.000/porsi. Yah namanya juga di warung seadanya jadi mie goreng yang saya makan tidak dimasak dari kompor melainkan hanya direndam saja dengan air hangat sehingga rasa mie yang saya makan sedikit keras #huft



Sempat sedih karena tujuan utama saya ingin melihat keindahan Broken Beach dari ketinggian sirna begitu saja. Karena sebelum saya melanjutkan perjalanan, saya harus bisa mengestimasi waktu agar tidak terlambat kembali ke Pelabuhan Toyapakeh. Jadwal keberangkatan kami menuju Sanur yaitu pada pukul 15.30 PM. Sedangkan perjalanan kami saja bisa memakan waktu sejam lebih. maka dari itu, kami harus mengurungkan niat untuk menuju Broken beach. mungkin next time saya akan kembali ke Nusa Penida.

Melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Pelabuhan Toyapakeh dengan kondisi motor kami telah kehabisan bensin. Kami beruntung sekali karena penjaga tiket masuk Angel's Billabong menjual bensin dengan harga lebih mahal dari biasanya yaitu Rp. 25.000/botol yang berukuran 1 liter. Tak masalah lebih mahal asalkan jangan sampai kami kehabisan bahan bakar ditengah jalan yang begitu sepi.

Saat melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Toyapakeh, kami berbarengan dengan bule yang juga mengendarai motor secara berama-ramai. Jumlah mereka ada 5 motor sedangkan kami 1 motor. Kami seperti konvoy saja saat perjalanan menuju Pelabuhan Toyapakeh. Sebenarnya kami berdua merasa beruntung karena setidaknya mereka jalan terlebih dahulu sehingga jalan sulit yang mereka lewati bisa saya kondisikan terlebih dahulu. Pada saat tanjakan berpasir yang sangat licin ada satu motor bule yang dikendarai terjebak di gundukan pasir yang begitu tebal. Mereka kesulitan menaiki motor dimana ban belakang terjebak digundukan tersebut. Saya pun tidak berani melewatinya sehingga kami berdua menunggu kondisi motor mereka naik terlebih dahulu. Akhirnya cowo bule itu pun dapat mengkondisikan motornya untuk naik.

"Haiiii ladieeessss be careful!!"
"Okeee...Thank you"

Bule itu meneriaki kami agar berhati-hati, mungkin mereka khawatir dengan kita berdua karena kami cewe-cewe tangguh yang boncengan naik motor. Hakhakhak...Sedangkan mereka hanya 2 motor saja yang boncengan, selebihnya bawa motor masing-masing. Tapi tidak lama kejadian itu, kami berpisah karena mereka konvoy jadi harus saling tunggu satu sama lain. Memang perjalanan secara beramai-ramai itu ada plus minus nya sih. Plus nya kalau ada kejadian apa-apa selama diperjalanan sudah pasti ada yang menolong. Tapi minusnya harus sabar saling tunggu satu sama lainnya.

Pukul 14.38 PM Akhirnya kami tiba di Pelabuhan Toyapakeh lebih cepat dari waktu yang kami perkirakan. Tapi barang bawaan kami masih juga belum tiba dari penginapan. Setengah jam kami menunggu belum juga melihat kedatangan Bli Mustika yang mengantarkan  tas bawaan kami. Sedangkan nama saya sudah dipanggil. Sempat bingung kenapa nama saya sudah dipanggil, jadwal keberangkatan kami kan pukul 15.30 PM. Akhirnya kami pun complain harus sesuai jadwal dari awal saya beli tiket karena tas bawaan kami pun masih juga belum tiba. Akhirnya mereka pun melewatkan kami untuk naik speedboat pada pukul 15.00 PM. Kalian harus lebih aware yah sama jam keberangkatan kalian. Karena memang mereka sering kali akan menaiki penumpang yang telah siap saat itu juga.

Reminder saja buat kalian, jangan pernah telat semenit pun karena keberangkatan speedboat menuju Sanur tidak pernah terlambat bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Selalu ingat awal mula pembelian tiket speedboat. karena mereka biasa memasukkan penumpang tidak sesuai jadwal yang diinginkan. kalau memang sudah ada di pelabuhan dan tempat duduk speedboat masih ada yang kosong. tak menutup kemungkinan nama kalian akan diikutsertakan juga. Iya kalau udah siap sih gak masalah, nah ini kan tas bawaan kami belum tiba di Pelabuhan Toyapakeh.

Sekian sudah perjalanan kami selama 2 hari 1 malam selama di Nusa Penida. Pesan kesannya adalah jangan lah kamu ke Nusa Penida hanya sebentar saja karena banyak sekali spot destinasi wisata yang kece selama disini dan wajib kamu kunjungi. bahkan ada juga loh spot untuk snorkelingnya seperti Manta Point pun juga ada disana. Doakan saya agar berjodoh untuk ke Nusa Penida kembali. Amiiinnnn...



Cheers,

Dian Juarsa
4 Oct 2017

Budget cuma GOCENG bisa menikmati pesona indahnya Kelingking Beach


-
-

Pagi yang cerah...Burung berkicau, ayam berkokok dan gemuruh deru ombak yang berkejaran ke pesisir pantai. Seakan membuat mood di pagi hari terasa menyenangkan. Sarapan kami ditemani hangatnya sinar matahari pagi dengan pemandangan perumahan desa beserta aktivitas mereka dengan garis pantai yang berwarna biru membuat mata kami seakan dimanjakan oleh pemandangan yang ada didepan mata. 

Rencana kami yang awalnya akan ke Kelingking Beach jam 7 pagi akhirnya ngaret karena suasana seperti inilah yang jarang kami dapatkan di Jakarta. Kami sangat menikmati nuansa pagi di Kabeh Garden Jati Villa dimana teriknya matahari pagi yang begitu hangat.

Kami sudah merapikan barang bawaan kami karena tidak memungkinkan kalau sampai harus kembali lagi ke penginapan hanya untuk mengambil barang bawaan kami. Walhasil barang kami dititipkan ke receptionist penginapan dimana pada saat sore hari barang kami akan diantar ke Pelabuhan Toyapakeh. Jadwal keberangkatan kami untuk menuju Pelabuhan Sanur yaitu pada pukul 15.30 PM dengan menggunakan Speedboat Angel's Billabong Rp. 100.000/orang. Beruntungnya kami menginap di penginapan yang menyediakan fasilitas antar jemput tamu. Jadi walaupun yang mereka antarkan bukan tamu melainkan barang bawaan kami, Semuanya tidak jadi masalah.
***

Pukul 08.35 AM Kami sudah siap untuk melakukan perjalanan menuju Kelingking Beach dan Angel's Billabong. Semoga dalam waktu yang sangat singkat, kami bisa menyambangi kedua tempat dengan waktu perkiraan yang telah kami tentukan. karena waktu yang kami miliki hingga sore hari hanya 6 jam saja. Agak percaya diri sih kami, karena kan dalam waktu 6 jam seharusnya bisa keburu untuk kedua tempat tersebut.

Melewati jalan yang berlawanan dari Atuh Beach, jalan yang kami tempuh sangatlah mulus dan tidak ada hambatan sedikitpun. Perjalanan kami selalu memiliki keindahan yang tiada hentinya. Pohon berjajar begitu rindangnya disertai lautan biru yang terus ditemani gulungan ombak yang membuat suara deburan ombak bagaikan musik yang menemani perjalanan kami.

Belum juga berapa ratus meter kami berjalan ada anjing yang berlari kearah depan kami membuat kami shock dan saya pun dengan cepat menggenggam rem motor agar tidak menabrak anjing yang loncat seketika ketengah jalan. Degdegan campur kaget membuat saya tak dapat bersuara sedikit pun. Gak mungkin saya marah-marah gak jelas karena perbuatan anjing tersebut. Lagipula memang hal yang lumrah kalau di Nusa Penida ini seringkali anjing berlalu lalang dengan santainya ketengah jalan.

Melanjutkan perjalanan kembali dengan kecepatan 40km/jam tanpa jeda sedikitpun karena memang jalanan sangat sepi dan sesekali kami berpapasan dengan mobil. Tapi yang lebih mengerikan yaitu saat berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan karena saat mobil melintas mereka tidak akan mengurangi kecepatan bahkan sebaliknya sehingga membuat saya harus berhenti sejenak karena mobil selalu mengambil space jalan kami. Padahal setiap berpapasan dengan mobil, saya selalu sengaja minggir sekali. Saking kencangnya mobil itu, angin yang berhembus terasa sangat kencang sekali.

"Cucur sekarang kalo papasan sama mobil kita ngalah mulu aja deh"
"Iya mau gak mau, barbar banget supir disini yah"
"Iya, gw ngeri aja cuurrr"
"Sama gw juga ngeri"

Yaaahhh begitulah percakapan kami selama diperjalanan saat berkali-kali papasan dengan mobil dari lawan arah. Perjalanan kami memang hanya mengikui jalan saja tapi saat kami menemukan pertigaan jalan ditambah lagi sinyal GPS kami hilang. kami pun kebingungan. Jalan lurus terus kearah kantor polisi sangat jelek sekali tapi kami tidak yakin kalau menuju Kelingking Beach kearah sana sedangkan jika kami ambil kearah kanan jalan yang kami tuju masih sangat mulus sekali. Karena kami tidak yakin, kami pun menjawab sapaan dari 2 orang bapak yang baru saja keluar dari kantor polisi.

"Mau kemana dek?"
"Pak kita mau ke Kelingking Beach, lewat mana ya?"
"Oohh lewat sini aja yah nanti ikutin jalan saja"
"Baik pak terima kasih"

Akhirnya kami diberikan petunjuk bahwa kami harus kearah kanan dimana jalanannya masih sangat mulus. Pemandangan kami selama dijalan hanyalah rumah-rumah warga dengan pohon yang sangat rindang. Saking rindangnya, udara pun terasa begitu sejuk. namun tak lama kemudian kami harus dihadapi kembali dengan pertigaan. kalau lurus saja ke arah Klungkung, kalau belok kanan menanjak keatas kearah Bunga Mekar. Kami mulai kembali melihat sinyal handphone yang naik turun. beruntungnya kami bisa mendapatkan sinyal walaupun mati nyala. Ternyata kami harus ke arah yang menunjukkan jalan ke Bunga Mekar. Darisana lah perjalanan kami mulai terlihat bergelombang karena banyaknya bebatuan dan jalan berlubang. 

Namun tak lama kami mengalami jalan yang rusak hingga akhirnya kami menemukan kembali jalan yang mulus dengan tanjakan dilengkapi penunjuk arah belok kanan ke arah Angels Billabong dan ke kiri ke arah Kelingking Beach. Kami memilih untuk belok kiri terlebih dahulu karena memang saat akan ke Kelingking Beach kami tidak berencana untuk menuruni puluhan anak tangga melainkan hanya berfoto sesaat saja selama disana. 

Lubang yang kami lewati tidak terlalu banyak dan jalanan pun masih terbilang aman. Tak ada penunjuk arah lagi ditambah banyak sekali ilalang yang menghalangi perjalanan kami. bahkan saat ada tanjakan kami sempat shock!!! Ada Sapi berwarna coklat berhenti ditengah jalan melihat kami dan kami pun berhenti dadakan karena kaget dengan keberadaan sapi yang melotot ke arah kami karena kaget. Kami berdua sempat melongo dan saya pun sempat menahan napas karena takut sapinya mengamuk. Kita tidak melanjutkan perjalanan, sama-sama terkesima dengan keberadaan kami masing-masing.

"Tar ya Je, nunggu ni sapi lewat dulu"
"Iya currr"
"Kok dia malah bengong ya, gw takut nih sapi ngamuk kearah kita Je"
"Gak cuurr, kayanya gak deh"

Kami pun bisik-bisik agar sapi tidak kaget dengan respon kita jika membuat sapi merasa terganggu. Entah berapa lami kami saling pandang akhirnya sapi itu pun mengalah dan melengos pergi ke semak-semak. Alhamdulillaaaaahhhhhh kami berdua selamat dari amukan sapi coklat yang kaget dengan kedatangan kami. Pantas saja selama dijalan banyak sekali ranjau sapi. Hati-hati ya guys kalau jalan menuju Kelingking beach. Walaupun jalanananya sepi, belum tentu tidak ada yang melintas ke tengah jalan. Tetap Waspada!!!

Tak lama diperjalanan kami melihat bapak setengah baya sedang memegang kertas ditanganya. Kami pun langsung belok kanan karena yakin disana lah Kelingking beach berada. Benar saja, kami sampai ditujuan. Sudah banyak mobil dan motor yang telah parkir. Tanpa pikir panjang kami langsung cari spot yang kece untuk mengabadikan moment dimana Kelingking Beach ini memang sangat indah dari ketinggian.
Kelingking beach dari ketinggian
Pohon Tandus yang jadi incaran para pengunjung
Tidak ada biaya retribusi disini, kami hanya membayar parkir motor saja Rp. 5.000. Tempat parkir pun cukup luas. Kami tak perlu bingung mencari parkiran. Motor dan mobil sudah terjajar rapi dan sedikit padat. Banyak sekali pengunjung yang telah berdatangan sedari pagi. Sebelum kami menuju pemandangan yang luar biasa dari ketinggian. kami sempat berfoto di salah satu pohon tandus yang setiap tahunnya terus berubah. Pohon tandus ini memang selalu dijadikan spot wajib bagi siapapun yang datang kemari. Naik keatas dengan menggunakan tangga yang telah disediakan memang dibutuhkna nyali yang besar. tidak semua orang berani naik diatas pohon yang menurut saya tidak terlalu tinggi. Untuk menaiki Pohon Tandus ini pun juga tidak dikenakan biaya sepeser pun tapi ada satu bale dimana kita bisa berfoto dari atas tanpa gangguan dari pengunjung lainnya dengan biaya Rp. 5.000.

Spot foto bagi para pengunjung yang dibatasi kayu


Karena diburu oleh waktu yang membuat kami tak bisa terlalu lama bersantai disini, kami pun mengakhiri kunjungan sesaat. Tak sampai sejam kami menghabiskan waktu disini. Waktu terasa begitu cepat, kami pun harus bergegas untuk dapat menuju ke Angels Billabong karena posisinya masih sangat jauh untuk dapat menuju kesana. Bermodalkan GPS yang kadang sinyalnya naik turun tak membuat kami mengurungkan niat perjalanan kami untuk menuju kesana. Kami berdua tetap dengan rencana awal walaupun masih punya waktu hingga 3 jam kedepan. kami gunakan waktu yang tersedia sebaik mungkin agar tujuan awal kami bisa terealisasikan. Sebenarnya ke Kelingking Beach tuh asik banget karena hanya bayar parkir aja dan tidak ada biaya tiket masuk. Sayangnya saya tidak sempat untuk dapat turun kebawah yang diharuskan menuruni beberapa anak tangga. Doakan saya semoga berjodoh dengan Kelingking beach tahun depan. Amiiiinnnn..

Naaahhh jangan ragu untuk datang ke Kelingking beach karena hanya merogoh kocek Rp. 5.000 saja kami bisa menikmati keindahan kelingking beach dari ketinggian. Untuk biaya bensin kan cuma Rp. 20.000 dan itu pun sudah full kami isi kemarin. Muraaahhhh yaaaaa...



Cheers,

Dian Juarsa
3 Oct 2017

Cara Menjawab Pertanyaan Youtube Invalid Activity


-
-

Nightmare!!!! kaget , kesel, murka, semua jadi satu. Entah kenapa saya harus mengalami di suspend selama satu bulan oleh Google Adsense dan sekarang dapat notifikasi bahwa Google Adsense saya di non aktifkan karena adanya Invalid Activity.

Jujur saya memang sudah sering melakukan aktivitas upload video sejak tahun 2012. Namun saya baru tau caranya agar youtube channel saya bisa menghasilkan uang dengan cara mengajukan Google Adsense. Akhirnya saya mengajukan kerjasama dengan Google Adsense dan dalam kurun waktu 2 hari saja langsung di setujui untuk penayangan iklan Google Adsense di youtube saya. Tepat pada bulan Maret 2017 akhirnya semua video saya sudah ber-iklan.

Namun kejadian yang tak saya kira terjadi pada bulan July 2017 bahwa aktivitas penayangan iklan youtube channel saya di suspend selama satu bulan, bahkan saya juga tidak bisa melakukan aktivitas (Upload Video) apapun di akun youtube saya. Kedua, September 2017 saya mendapatkan email dari Google Adsense bahwa saya terdeteksi telah melakukan kecurangan seperti jumlah klik iklan yang meningkat secara drastis atau biasa disebut dengan Invalid Activity.

Email Pemberitahuan dari Google Adsense
Oke, kali ini saya akan memberitahukan apa yang dimaksud dengan Invalid Activity yang terjadi pada Akun Youtube saya :
  • Rata-rata klik iklan dan tampilan (CTR - Click Through Rate), Rata-rata jumlah klik dan jumlah tayangan PV (Pageviews) diatas 10%. 
  • Mendapatkan klik secara mendadak dengan nilai komisi klik tidak ada (Bomb Click)
  • Pendapatan naik drastis namun tidak lama kemudian turun drastis
  • Mendapatkan banyak klik dari suatu wilayah dengan pageviews yang sangat kecil

Menurut info yang saya dapat dari teman banyak sekali youtuber mengalami hal yang sama seperti saya. Padahal saya tidak pernah klik iklan di youtube saya sendiri. 

Banyak kemungkinan yang bisa terjadi sih. Contoh kasus teman saya pernah mengalami beberapa teman kantornya membuka akun youtube miliknya di kantor. Nah ada beberapa saja yang buka akun youtube pada IP address yang sama pun juga bisa dinyatakan kecurangan. Walaupun sebenarnya kita tidak tahu atau tidak pernah meminta mereka untuk membuka iklan.

Ada lagi kemungkinan lain seperti tidak sengaja klik iklan dari akun youtube sendiri tanpa disadari atau mungkin penempatan iklan yang tidak sesuai. Intinya adalah jumlah penayangan iklan bisa berubah drastis dalam waktu sekejap.

Terakhir juga adanya aktivitas bomb klik / spamming dari daerah atau negara tertentu yang dimana jumlah pageview didaerah atau negara tersebut sangat kecil. Entah itu ulah orang yang iseng atau memang tidak mengerti. Banyaklah penyebabnya sehingga Google Adsense tetap akan memberikan sanksi kepada pemilik akun Youtube untuk bertanggung jawab. Sehingga Google Adsense kalian lah yang menjadi taruhannya.

Kali ini saya akan sharing dengan kalian jika kalian bingung dalam mengisi jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Google Adsense. Kalian tinggal klik saja tulisan Invalid Activity (https://support.google.com/adsense/contact/appeal_form) lalu isi form yang telah tersediaIngat yah, jawaban yang saya berikan bisa diubah sesuai permasalahan yng kalian alami, tidak harus berpatokan sama seperti jawaban yang telah saya jabarkan di bawah ini karena setiap orang memiliki case yang berbeda :

Please Enter Your name :*
______________________( Nama Kalian)

Contact Email Address :*
______________________(Alamat Email Kalian)

Example URL's where you've place your ads :*
______________________(Masukkan URL youtube channel kalian)
(caranya adalah buka akun youtube kalian di bagian My Channel lalu copy paste seperti contoh : (https://www.youtube.com/channel/UCvwjhdxxxxxxxxxxx)

Site where you intend to place the ads (Should be active) :*
______________________(Masukkan URL yang sama seperti diatas, copy paste)

Have you ever purchased traffic to your site, mobile app and/or youtube channel? * NO

How do users get to your site, mobile app and/or youtube channel? How do you promote your content?* user reaches to my content via Youtube Search, Google Search, CSE Google, Youtube Suggestion and other Youtube Features, some traffic reaches via subscribers.

Have you or your site, mobile app and/or youtube channel ever violated the adsense program policies or Term and Condition? If so, How?* My some of youtube channel got one or two copyright strikes seldom community guideline but not have any invalid click activity before this. These violations also due to my mistakes and happened unknowingly or due to negligence. I don't know about invalid click made by me unknowingly

What was the reason for invalid activity on your site, mobile app and/or youtube channel? Please provide details information about all spesific reasons that you believe to be relevant in your case?* I really apologized for my mistakes. From now I assure adsense on youtube to be genuine adsense partner. If my channel reinstated I will do everything according to adsense policies

What changes will you implement to help improve ad traffic quality on your site, mobile app and/or youtube channel? When answering, please refer to our suggestions on how to prevent invalid activity?* First of all I really apologized for any invalid activity and condemn like these activities and also for those mistakes which happened by unknowingly and negligence. Further now, I assure to adsense and youtube to be genuine adsense partner. I starting using adsense partnership about 6 month ago and tried my best to do legal and valid activities. If my channel is reinstated. I will do everything according to adsense policies and try to get away from any invalid activity which violate any term and conditions.

Please include any data from your site, mobile app and/or youtube channel traffic logs or reports that indicate suspicious IP address whih could explain invalid activity?* Dear Youtube, This is the first time that my adsense account is disable due to like this invalid activity. I could not record any suspicious IP address traffic log and reports. I also apologise again for this negligency too. As much as I know about my channel or adsense I have mentioned. I only appeal to ignore and severe or light invalid activity to my account and give me second chance to work properly on my channel and adsense. I accept my mistakes which happened by unknowingly and my negligence. Thank you

Terakhir centang pertanyaan yang sudah kalian jawab lalu submit. Nah setelah pengiriman email ajukan banding kalian akan mendapatkan email kembali bahwa email kalian telah diterima dan akan di proses. 

Email yang diterima setelah submit Invalid Activity Form
Ingat yah, adsense kalian setelah ajukan banding belum tentu akan di reinstated. Jadi jangan terlalu berharap banyak, setidaknya kita sudah mencoba agar diberikan kesempatan untuk kedua kalinya. Jika memang tidak di reinstated oleh Google Adsense, yasudahlah ikhlaskan saja. Rejeki masih ada kok dari mana saja, gak hanya dari Google Adsense.

Seperti saat ini, saya sudah mendapatkan balasan dari pihak Google Adsense ternyata DITOLAK!!! Google Adsense saya sudah tidak bisa di reinstated kembali. Tapi saya tidak putus asa karena banyak artikel yang saya baca mengatakan bahwa Google Adsense masih bisa di reinstated kembali kok. Mungkin butuh waktu saja beberapa lama. Walaupun memang sangat kecil kemungkinannya. Intinya adalah jangan cepat menyerah. Semangat!!!

Cheers,

Dian Juarsa
28 Sep 2017

Contact Us


-
-

Haloha...Jika kalian menemukan kendala atau masalah dengan Blog Untold Story. Kalian bisa menghubungi kami dengan mengisi Contact Form dibawah ini. Apabila ada sesuatu yang ingin ditanyakan atau ingin bekerja sama dengan kami. Dengan segera mungkin kami akan cepat tanggap dan menyediakan waktu untuk anda. Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun agar Blog Untold Story dapat berkembang lebih baik lagi. Terima Kasih 


Name :

Email: *

Message: *


Seru!!! Menyaksikan Barista Lokal membuat Kopi Tarik Aceh


-
-

Siapa sih yang tidak tahu Kopi Tarik Aceh dengan gayanya yang khas ditarik setinggi mungkin agar kopi terasa lebih yahuuudddd. Saya selalu tertarik melihat atraksi Barista Lokal dengan gaya tarik kopinya yang sangat tinggi. Saya selalu berpikir Apakah saya bisa mencoba hal seperti itu? Apa kopi saya akan terasa enak kalau saya yang membuat kopinya? Pikiran yang selalu terlintas dalam pemikiran saya sejak beberapa tahun lalu saat pertama kalinya saya melihat atraksi proses pembuatan Kopi Tarik Aceh yang selalu menjadi pusat perhatian siapapun yang melihatnya.

Sabtu, 23 September 2017 Saya berkunjung ke Kopi Selasar yang terletak di Rumah Jawa Gallery. Jl Kemang Timur Raya No. 99. Tempat yang mudah dijangkau oleh pengendara baik motor ataupun mobil. Saya dengan teman-teman mencicipi Kopi Tarik Aceh di Kopi Selasar 100 persen Indonesia. Buka pada hari Selasa - Minggu pada pukul 11.00 AM - 18.00 PM dan tutup pada hari Senin. Tempat yang cozy dengan nuansa Jawa dengan ukiran kayu disertai banyaknya pepohonan di halaman depan membuat sore kami terasa seperti sedang berada di halaman rumah sendiri. Yup begitulah yang saya rasakan sembari melihat atraksi Mas Fachri saat menarik ulur Teh Tarik yang saya pesan. 

Mas Fachri ber-atraksi membuat Teh Tarik
Mas Fachri ini memiliki keahlian dalam pembuatan kopi. Awalnya saya pikir pembuatan Kopi Hitam, Kopi Tarik atau Teh Tarik dengan konsep Manual Brew (Cara menyeduh kopi secara manual tanpa menggunakan mesin) hanya atraksi semata. Ternyata saya salah, setiap orang memiliki tarikan yang berbeda. Semakin tinggi tarikannya maka kopi akan terasa lebih nikmat dan ada beberapa cara juga yang harus diperhatikan saat pembuatan Kopi Hitam, Kopi Tarik ataupun Teh Tarik yaitu saat pembuatan Kopi Hitam cukup menariknya sebanyak 2 - 3 kali tarikan. Karena kalau lebih dari itu maka cita rasa dari kopi akan berubah menjadi asam. Sedangkan pembuatan Teh Tarik bisa berkali-kali tarikannya sesuai dari kekentalan yang telah terlihat saat pembuatan Teh Tarik. Maka dari itu, Pembuatan Kopi Hitam, Kopi Tarik dan Teh Tarik itu memang harus pakai perasaan. Jadi rasa kopi akan berbeda setiap orang yang membuatnya. pastinya mereka memiliki insting tersendiri saat pembuatan Kopi Tarik atau Teh tarik. Nah ini nih yang berat, Bagi para Barista Lokal harus bisa memposisikan perasaan dengan profesionalitas. Coba kalau hati mereka sedang gegana atau gundah galau merana, so pastinya rasa kopi akan campur aduk dong. Hahahaha... :p

Tempat untuk mendidihkan air kopi
Aneka Sajian Kopi Selasar

Nah ada lagi yang saya baru tahu adalah cara mendidihkan air tidak langsung dari atas kompor melainkan dari atas air mendidih dengan cara dari uap air yang telah mendidih. Ada beragam cara pembuatan Kopi Tarik, Kopi Sanger dan Teh Tarik.

  • Kopi Tarik

Cara pembuatan Kopi Tarik yaitu dengan mendidihkan air yang telah dicampur kopi selama 10 - 15 menit, ingat jangan didihkan air langsung diatas kompor yah. Tapi lebih tepatnya didihkan air diatas air mendidih. Lalu siapkan gelas kosong yang telah diisi susu sesuai seleramu. Setelah itu, saring kopi dengan cara ditarik. Terakhir masukkan saringan kopi dengan cara meneteskannya diatas gelas sehingga akan menimbulkan banyak buih yang dihasilkan. Setelah itu tambahkan bubuk kayu manis. Sajikan kopi saat sedang hangat ya. Selamat mencoba :D

  • Kopi Sanger

Cara pembuatan Kopi Sanger juga sangat memperhatikan metode penarikan. Maka dari itu, Kopi Sanger terasa sangat istimewa karena pembuatannya berbeda dengan kopi biasanya. Hampir sama dengan pembuatan Kopi Tarik tapi yang berbeda adalah penambahan gula atau susu yang tidak terlalu banyak. Dibutuhkan keahlian khusus dalam pembuatan Kopi Sanger karena tarikan dari saring kopi harus setinggi mungkin dengan cara beberapa kali tarikan sehingga terlihat kopi menjadi kental.


  • Teh Tarik
Biasanya bagi mereka yang tidak bisa meminum kopi karena alasan tertentu, Pastinya akan memesan Teh Tarik. Saya termasuk orang pecinta Teh tarik. Setiap coffee shop yang saya kunjungi pasti saya akan mencicipi Teh Tariknya. Memang benar rasa dari tiap yang meraciknya akan berbeda. Dalam pembuatan Teh tarik harus dilakukan secara berkali-kali saat menarik dari satu wadah ke wadah lainnya hingga mengental.

Kopi Hitam yang ditarik pake hati :p

Menikmati secangkir kopi di sore hari
Silakan hubungi nomor yang tertera

Harga yang ditawarkan dari Kopi Selasar sekitar Rp. 18.000 - 25.000. Bagi kalian yang tidak dapat menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Kopi Selasar kalian bisa pesan dari gofood.  Tak perlu khawatir jika memang tidak ada waktu, karena sekarang beli apapun akan terasa mudah dengan pelayanan tersebut. Bahkan bagi kalian yang mempunyai acara, Kopi Selasar memiliki fasilitas KOLING (Kopi Keliling) loh dengan minimum pemesanan untuk 100 pax dengan biaya Rp. 25.000/pax. Kebayang gak sih acara kalian akan terasa lebih hidup jika ada atraksi dari Barista saat pembuatan Kopi Tarik yang selalu menjadi perhatian para pengunjung. Bahkan saya pun termasuk orang yang beruntung karena bisa merasakan cara membuat Kopi Tarik. Ternyata bikin Kopi tarik bikin tangan saya terasa pegal-pegal :(

Batik Brebes dan Batik Salem
Ada yang unik dari tempat nongkrongnya Kopi Selasar ini. Bagian dalam Rumah Jawa Gallery terdapat sebuah butik yang bernama Mahestri. Batik yang dijual disini adalah Batik Brebes Klasik kontemporer. Pemberian nama Mahestri itu memiliki arti Wanita Tangguh. Mengapa demikian? Karena pengrajin Batik Brebes adalah seorang wanita yang dapat mengerjakan batik disela-sela kesibukannya setiap hari. Semua Batik Brebes terbuat dari bahan-bahan alami. 

Sekian kunjungan saya ke Kopi Selasar di Rumah Jawa Gallery yang memberikan saya pengalaman baru untuk merasakan menjadi Barista Lokal dalam waktu beberapa menit saja karena memang saya tidak ahli dalam membuat kopi. Bagi kalian yang ingin mencicipi Kopi Selasar secepatnya kunjungi Rumah Jawa Gallery.

KOPI SELASAR
Rumah Jawa gallery
Jl. kemang Timur XV No.99
Pejaten Barat, Jakarta Selatan
Phone : 0816 1777 9826
Follow IG : @kopiselasar_id



Cheers,

Dian Juarsa
25 Sep 2017

Keindahan panorama Rumah Pohon Molenteng adalah Pulau Seribu, Nusa Penida


-
-

Indonesia memang terkenal akan keramahan penduduknya. Terbukti sudah banyak wisatawan yang menyukai Indonesia karena keramahan penduduk dan indahnya alam Indonesia namun sayangnya aksi teror lah yang membuat Negara Indonesia seakan tidak aman untuk dikunjungi. 

Bali termasuk tempat wisata yang sangat digandrungi oleh para wisatawan asing. Memang eksotisnya Pulau Bali selalu menawarkan hal baru bagi para wisatawan. Tidak hanya alamnya saja yang cantik, kehidupan malamnya pun seakan memberikan warna yang begitu menggiurkan bagi para pengunjung. Bali seakan tak ada kata matinya, selalu ada saja hiburan yang tersajikan setiap hari. 

Nah kalau ke Bali sesekali coba deh nyebrang ke Nusa Penida. Pantai disana tak kalah cantiknya seperti pantai yang ada di Bali. Penyebrangan dari Pelabuhan Sanur hanya memakan waktu sejam perjalanan menuju Pelabuhan Toyapakeh (Baca Disini)

***

Ada baiknya setelah sampai di Nusa Penida langsung ke bagian barat setelah itu ke bagian timur. Tapi karena penginapan kami berada di bagian timur. Walhasil kami harus berkunjung ke tempat wisata yang berada di timur.

Perjalanan kami yang penuh rintangan ke arah Pantai Atuh memang memberikan kenangan luka di lutut. Setelah puas mengunjungi Pantai Atuh yang tengah surut (Baca Disini). Kami sempat akan balik ke penginapan karena memang saran ibu warung yang mengatakan bahwa ada tempat yang lebih kece lagi yaitu Rumah Pohon. Kami sudah menyerah karena kami tak tahu persis tempatnya dimana karena hari semakin sore. Kami sempat diberi wejangan, kalau bisa jangan lebih dari jam enam sore untuk sampai di penginapan karena jalanan sangat gelap dan tidak ada penerangan.

Saat setengah perjalanan, kami kembali dipertemukan dengan turunan yang terjal. Jeje sudah trauma karena terjatuh dari motor. Memang Jeje lebih memilih untuk turun dari motor daripada harus merasakan jatuh lagi untuk kedua kalinya. Namun saat Jeje turun dari motor, ada Bli yang menyapa kami dari arah kiri.

"Aduuuhh kakinya kenapa itu berdarah?"
"Abis jatuh Bli pas ke Pantai Atuh"
"Sekarang kalian mau kemana?"
"Palingan balik ke penginapan aja. Soalnya kami gak tau Rumah Pohon dimana Bli"
"Yaudah saya antar ke Rumah Pohon yah, dekat kok dari sini"
"Waahh beneran Bli, yaudah oke Bli boleh"

Tanpa pikir panjang kami pun mengiyakan ajakannya Bli. Jeje dibonceng dengan Bli dan saya mengikutinya dari belakang. Namanya juga jalan yang sangat rusak dan saya terbilang newbie kalau jalan didaerah sini. Bli itu melaju sangat kencang dan saya ditinggal begitu saja. Untungnya keberadaan mereka masih terpantau oleh pandangan saya. Walaupun sudah tertinggal sangat jauh setidaknya saya tau harus berbelok kearah mana. Lagipula untuk menuju Rumah Pohon molenteng ini ternyata kami hanya berbelok ke kanan saja karena kalau belok kiri itu ke arah Pantai Atuh. 

Nah saat belokan ke kanan jalanannya tidak separah saat kami akan ke Pantai Atuh. Jalan landai yang berpasir masih terbilang aman untuk dilewati bahkan untuk melaju lebih cepat pun tak jadi masalah. Kecepatan maksimal saya hanya 40km/jam. Beda halnya saat ke Pantai Atuh dengan kecepatan 20km/jam itu pun beberapa kali saya tidak gas motor sama sekali karena motor melaju dengan sendirinya saat turunan terjal. Tangan saya harus lihai memainkan rem kedua tangan.
Rumah Pohon Molenteng

Akhirnya tiba juga di parkir motor yang dikenakan biaya Rp. 10.000/orang. Biaya sudah termasuk parkir motor karena kami tidak dikenakan biaya parkir lagi disini.

Bli yang mengantarkan kami tidak ikut turun kebawah karena lebih memilih menunggu kami diatas saja karena banyak temannya yang sedang bermain disana.

"Bli tinggalin kita aja kalau emang kelamaan yah"
"Aaahh lama juga gak apa-apa kok, saya tungguin disini"
"Gak apa Bli, kita gak enak tar makin ngerepotin kalo ditungguin"
"Yaudah turun aja dulu tar kesorean lagi"

Karena permintaan Bli seperti itu, yasudahlah kami turun sekarang juga karena memang hari semakin sore. Angin sore hari di Rumah Pohon Molenteng sangat kencang. Banyak pengunjung yang telah naik dan akan melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Namun kami berdua baru akan turun ke bawah. Tak apalah, setidaknya saat sampai dibawah kondisinya sangat sepi dari pengunjung lain.   
Railing tangga berupa tali tambang

Saat akan turun melewati tangga yang alakadarnya, kami berdua sempat terdiam sejenak karena memikirkan kembali apakah kami sanggup melewati anak tangga yang terlihat tidak aman ini, apalagi railing tangganya berupa tali tambang. Ditambah lagi luka kami yang masih membuat kaki terasa lemas karena cenat cenut. Tak lama kemudian lamunan kami berdua terpecahkan karena ada yang menyapa kami dari samping.

"Kaki kalian kenapa? udah di obatin?"
"Jatuh pak dari motor. Udah dikasih alkohol sih"
"Tapi gak apa-apa kan kakinya. Apa masih sakit?"
"Lumayan pak masih cenut-cenut hehe"
"kalau mau turun hati-hati yah. Silakan kalian jalan duluan"
"Iya pak terima kasih"

Sempat mengobrol sebentar dengan bapak yang berbaik hati ini yang mau menjaga kami. Tapi tak lama kemudian, Kami tidak enak dengan bapak yang sepertinya terlihat terburu-buru.

Kami kebanyakan terdiam sejenak karena memang setiap turun harus menahan rasa sakit. Akhirnya kami pun gak enak dengan bapak yang ada dibelakang kami.

"Pak duluan aja, kami masih mau foto-foto dulu disini"
"Oh gituuu..yaudah saya duluan ya dek. Saya sudah ditunggu dibawah"
"Iya pak mariiii"

Memang penduduk di Nusa Penida ini sangat baik, ramah dan perhatian. Saking perhatiannya, lutut kami yang terluka selalu menjadi sorotan utama. Memang luka kami terlihat besar di bagian lutut. Makanya tiap orang yang melihat kondisi kami seakan mengasiani kami. Karena memang lukanya tidak kami perban. Dibiarkan begitu saja biar gak blenyek (kalo gak ngerti artinya, japri aja :p). 

Rumah Pohon terlihat dari ketinggian

Dari ketinggian, Rumah Pohon sudah terlihat dengan sinar matahari senja yang begitu cerah seakan matahari masih belum mau terbenam. Kedatangan kami sore itu tepat pukul 16.45 PM. Waktu yang sangat singkat unuk menikmati keindahan Pulau Seribu. Kami hanya memiliki waktu sejam saja untuk menikmati keindahan panorama Pulau Seribu.

Satu persatu tangga kami lewati secara perlahan, setapak demi setapak kami jajaki anak tangga yang masih berupa batu alam. Belum ada tangga yang telah direnovasi. Saat berpapasan dengan pengunjung lain, kami memilih untuk berhenti sejenak dan membiarkan pengunjung lain untuk terlebih dahulu naik keatas. kami tidak ingin terlalu terburu-buru dalam mengambil langkah. Karena akan sangat berbahaya jika memaksakan kaki untuk menuruni tangga secara cepat.
Panorama Pulau Seribu dari samping

Tak lama kami berhenti ada jalan ke arah kiri dengan  pemandangan Pulau Seribu yang begitu cantik nan elok. Deru ombak yang terus berkejaran ke pesisir pantai terlihat begitu indah dari ketinggian. Banyak Tebing menjulang tinggi seakan terlihat seperti imitasinya Wayag Raja Ampat tapi memang tidak sebanyak disana. 

Banyak pengunjung yang mengklaim tidak perlu jauh-jauh ke Raja Ampat karena di Nusa Penida pun juga ada pemandangan yang sama. Sebenarnya setiap destinasi wisata memiliki keunikannya tersendiri. Walaupun Pulau Seribu terlihat hampir sama dengan Wayag Raja Ampat, pasti banyak perbedaan saat mengunjungi destinasi wisata keduanya. Tak perlu berkecil hati dengan biaya yang sangat mahal untuk dapat mencapai kesana. Selagi ada niat pasti ada jalan kok untuk bisa menuju kesana. Asalkan yakin saat itu akan datang diwaktu yang tepat. karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Semangat!!!

Keindahan Panorama Pulau Seribu
Rumah Pohon Molenteng

Masih melanjutkan perjalanan untuk terus menuruni tangga yang alakadarnya. Kami berkali-kali berpapasan dengan pengunjung dan dengan sapaan yang sama "kakinya kenapa mba?". Kami pun menjawab berkali-kali dengan jawaban yang sama "Jatuh dari motor". Hahhahaa... 

Walaupun agak bosan dengan jawaban yang berulang kali kami ucapkan tapi setidaknya jadi ada rasa iba sama diri sendiri. Sedih banget yaaa sampai segitunya melihat luka kami yang tidak seberapa ini. hihihi..


Akhirnya beberapa meter kami menemukan jalan yang landai. Nah dijalan yang landai ini banyak bapak-bapak yang sedang mengerjakan Rumah Pohon. Disana sudah ada 2 Rumah pohon yang telah di tempati wisatawan asing. Walhasil bagi pengunjung lain yang ingin berfoto di Rumah Pohon tak dapat menginjakkan kaki disana. Katanya kalau sedang tidak ada pengunjung yang menginap disana. Rumah Pohon itu bisa untuk dijadikan lokasi foto yang instagrammable loh.

Keindahan Pulau Seribu dari ketinggian

Biasa sinar matahari sore berwarna keemasan

Kembali dengan tanjakan sekitar 50 meter untuk mencapai bukit yang dapat melihat keindahan Panorama Pulau Seribu dari ketinggian. Kami berpapasan dengan dua cewek asli dari Nusa Penida. Kembali mereka menanyakan kondisi lutut kami. Ternyata mereka orang asli dari Nusa Penida yang sama sekali tidak pernah mau mengunjungi Pantai Atuh karena tidak berani melintasi jalan yang berpasir dan berbatu itu. Mereka tau kalau kesana banyak sekali yang kecelakaan karena terjatuh dari motor. 

Mereka bilang kita berdua ini cewe yang pemberani. Sebenarnya kalau dipikir-pikir lebih tepatnya kita berdua itu cewek nekat yang tidak tahu kalau medan perjalanannya akan separah itu. Memang teman saya sudah mewanti-wanti kalau disana lebih baik naik ojeg aja atau gak bawa motornya jangan boncengan karena berbahaya. Tapi saya mengabaikan semua pesan teman saya yang terlebih dahulu kesini. 


Ternyata benar saja, banyak pengunjung wisatawan asing yang menggunakan motor sendiri-sendiri kalaupun boncengan pasti cowok cewek. Memang cuma kita berdua aja cewek yang berani boncengan keliling Nusa Penida. Hahaha..

Ada Pura di bukit tertinggi dari Rumah Pohon

Dimana ada Pura disana pasti ada Pantai. Disinilah kami sempat berisitirahat sejenak sebelum kami kembali menuju parkiran. membayangkannya saja untuk naik kembali pun malas sekali. rasanya ingin sekali ada eskalator disini. Haha..

Menikmati semilir angin yag sepoi-sepoi kami memandangi keindahan Pulau Seribu dari ketinggian. Langit seakan terasa mulai gelap karena biasan mentari senja hampir tidak terlihat. Kami hanya memiliki waktu yang tak banyak lagi. Melihat keatas tebing dengan tatapan nanar dimana tempat kami parkir motor sudah membuat kami membayangkan rasa capeknya. Tapi kami hanya berdua saja sedangkan dijalan akan semakin gelap dan akan membahayakan kami berdua jika tidak bergegas kembali ke Kabeh Jati garden villa.
Muka lelah Jeje dengan lipsticknya yang cetar
Terpaksa...yah Terpaksa. Kami terpaksa harus naik turun bukit agar cepat sampai di parkir motor. Setiap kaki melangkah yang saya lihat hanyalah jajaran batu yang tersusun menyerupai tangga. Tak ada sekalipun saya ingin melihat keatas karena akan membuat harapan saya sia-sia. Terus menaiki tangga tanpa memikirkan apakah masih jauh atau tidak. Dipikiran saya hanyalah kata-kata untuk motivasi diri sendiri "Hayok Dian kamu bisa!!".

Tak disangka ternyata menaiki tebing dengan susunan anak tangga yang tersusun alakadarnya bisa cepat sampai tanpa melihat keatas. Sebenarnya semua itu kembali oleh pola pikir kita sendiri. kalau kita terus mengharapkan sesuatu tanpa aksi yang nyata. hasilnya ya akan nihil. Tapi kalau kita lalui rintangan yang ada didepan mata tanpa memikirkan kendala apa yang akan terjadi karena sesuatu yang terjadi adalah proses dalam pencapaian apa yang kita inginkan. pasti akan cepat sampai tujuannya.  

Biasan sinar mentari senja


Akhirnya sampai juga diatas tebing, Kami masih tak sanggup melanjutkan perjalanan ke parkiran karena nafas tersenggal-senggal dan butuh air minum karena saat perjalanan turun kebawah tidak membawa air minum. 

Ada sebuah warung yang menjajakan aneka cemilan dan minuman. Istirahat sejenak sembari menikmati langit sore yang begitu indah membuat kami enggan untuk beranjak. Namun lagi-lagi ingatan saya mulai teringat kembali bahwa kami tidak boleh pulang lewat dari jam enam sore karena kondisi jalan sangat gelap dan tidak ada penerangan selama dijalan. 

"Je kita jalan sekarang yuk"
"yaudah yuk balik sekarang"
"kira-kira Bli yang tadi nungguin kita gak ya?"
"Kalo dia pria sejati pasti nungguin kita kok"
"Oke..Kita lihat aja nanti. Nungguin kita apa gak?"

Eng ing eeeennngggg...Bli nya masih ada loh. Ternyata dia Pria Sejati karena masih nungguin kita sampai sesore ini. hahahaha warbiyasa ya bli ini.

Kami berdua tertawa lepas karena celetukan kita terbukti juga kalau Bli masih menunggu kami. Bli menemani perjalanan kami hingga pertigaan desa yang sudah berjalan aspal. Dari obrolan Jeje dengan Bli tadi, ternyata namanya Bli Gede yang melontarkan pertanyaan : 
"Bagaimana konsep Rumah Pohon kami mba"  

Sempat bingung mengapa Bli Gede menanyakan konsep dari Rumah Pohon tersebut. Ternyata Bli Gede ini pemilik dari Rumah Pohon Molenteng dan juga warung yang kami singgahi. Bli Gede bercerita bahwa dulunya pernah bekerja di Yunani dan kapal pesiar. Dia juga lulusan dari Akademi Pariwisata. Karena sering jauh dari keluarga. Akhirnya Bli Gede memiliki ide untuk membuat rumah diatas pohon yang akhirnya disewakan untuk penginapan, hingga akhirnya kini memiliki 2 Rumah Pohon dan akan dibuat 2 Rumah Pohon baru selanjutnya karena tidak disangka peminat wisatawan semakin meningkat sehingga rumah pohon masih dalam proses pembuatan.

***

Jadilah pribadi yang ramah. Kita tidak pernah tau akan bertemu siapa diluar sana. Jangan menilai orang dari penampilannya saja. Tapi nilai dari ketulusannya. 

Kami berdua bersyukur karena selama di Nusa Penida dengan kondisi jalan yang selalu sepi selalu ada saja pertolongan yang kami terima dari warga sekitar. Entah itu saat terjatuh dari motor, Hampir tersesat dijalan, Ada yang mau mengantarkan kami saat kesusahan, Membantu saya saat kesulitan parkir motor dan mengobati luka kami. Semuanya tulus kami rasakan dari bantuan mereka. 

Memang di kepulauan Bali ini penduduknya percaya akan KARMA. Kalau kamu baik sama orang lain, maka kebaikanmu akan dibalas dengan yang lain. Begitu pun sebaliknya. Pantas saja saat saya menceritakan kebaikan yang kami terima dari penduduk di Nusa Penida. Teman saya bilang "Berarti kamu orang baik Dian". Aaaahhh kok ya jadi geer sendiri dengernya. hahaha..