• loading...

MRT Jakarta


-
Seperti yang kita ketahui bahwa Jakarta terkenal dengan kemacetannya. Bagaimana tidak? banyak warga Jakarta lebih memilih membawa kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum dengan alasan lebih nyaman dan cepat tanpa harus menunggu lama. Memang benar adanya transportasi umum di Jakarta masih kurang nyaman dengan segala keterbatasannya. Maka dari itu, Pemerintah pun mulai membuat transpotasi umum lebih banyak lagi dan banyak sekali perbaikan transportasi demi kenyamanan penumpang.


MRT Jakarta kini sedang dalam proses pengerjaan bawah tanah dari Lebak Bulus hingga Bunderan HI. Dalam proses pengerjaan ada saja kejadian seperti perebutan lahan di Fatmawati, Perebutan lahan di Hj Nawi, kena semprot pengendara karena bikin jalanan semakin macet dan yang lebih mencengangkan lagi yaitu ditemukannya mortir aktif dari Jepang di Istora Senayan. Banyaknya kendala yang terjadi dalam proses pengerjaan tidak membuat proses MRT Jakarta berhenti ditengah jalan. Apapun masalahnya sudah teratasi semua di akhir tahun 2016.



MRT Tunnel (Photo by Bang Surya)
Gagasan utama pembuatan MRT Jakarta tercetus pada tahun 1986 berbarengan dengan MRT Singapore. Tapi sayangnya, Singapore lebih dulu menyelesaikan program MRT ketimbang Jakarta. Tapi biar bagaimanapun yang terpenting adalah MRT Jakarta masih terus berjalan walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama. 

Skema pendanaan proyek MRT yaitu 49% Pemerintah Pusat dan 51% Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. MRT Jakarta merupakan proyek pertama di Indonesia yang mengimplementasikan skema thre sub level agreement antara JICA (Lender) dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMD (PT MRT Jakarta) sesuai peraturan menteri keuangan (PMK) nomor 188 tahun 2013.
Proyek MRT Jakarta bekerjasama dengan Sumitomo Mitsui Construction CO.,LTD

Berkunjung ke perut bumi dengan kedalaman 20 meter memang harus ekstra hati-hati apalagi pengerjaannya pun masih berlangsung, sehingga kami para Travel Blogger dan Diaspora KPPU diberikan perlengkapan safety first seperti Visitor Helmet,Yellow Boots dan Safety Vest. Selama didalam kami diwajibkan untuk selalu memakai perlengkapan yang telah diberikan demi keamanan pengunjung. Pengarahan pun telah diberikan sebaik mungkin sehingga kami bisa lebih waspada selama didalam MRT Tunnel.

Helmet, Vest & Boots
Pengarahan sebelum memasuki MRT Tunnel
Travel Blogger & Diaspora KPPU

Kedalaman 20 meter sama halnya seperti turun tangga dari lantai lima ke lantai satu, lumayan ngos-ngosan juga untuk turun ke MRT Tunnel. Selama menuruni tangga kami diharuskan memegang railing tangga agar tidak terjatuh karena tangga takut licin.
Diwajibkan memegang railing tangga dengan kedua tangan
Kami mengunjungi CP 106 (Contract Package) di Stasiun Bunderan HI dengan progress konstruksi lebih dari 64%  yang betema International Style, Urban Life dan World Peace yang didominasi dengan warna putih, silver dan abu-abu. Tiap stasiun MRT bertematik jadi kalian bisa membedakan sedang berada di stasiun mana.

Dengan adanya stasiun MRT maka akan terjadi perubahaan tatanan kota dengan perubahan fasilitas untuk pejalan kaki agar lebih nyaman saat akan keluar masuk stasiun MRT. Rencana penataan jalur pedestarian di Jalan Sudirman akan dibuat selebar 12 meter untuk pejalan kaki.
Masih dalam tahap pengerjaan platform Stasiun Bunderan HI
Kolam penampungan air sementara untuk galian

Gondola untuk mengangkut barang
Jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Bunderan HI sepanjang 16 km yang akan ditempuh selama 30 menit dengan kapasitas penumpang sebanyak 173.400/hari yang beroperasi pada bulan Maret 2019 dengan didatangkannya kereta dari Jepang di tahun 2018. 

Stasiun MRT Jakarta memiliki 13 stasiun yang terdiri dari 7 stasiun layang (Lebak Bulus - fatmawati - Cipete raya - Haji Nawi - Blok A - Blok M - Sisingamangaraja) dan 6 stasiun bawah tanah (Bunderan Senayan - Istora - Bendungan Hilir - Setia budi - Dukuh Atas - Bunderan HI) dengan jarak antar stasiun 0.8 km - 2.2 km


Jalur MRT


Rel kereta dalam proses pengerjaan
Jalur MRT yang masih belum terselesaikan
Situasi platform stasiun Bunderan HI (Photo by Kak Poppy)
MRT Tunnel dipenuhi pengunjung untuk melihat lebih dekat
MRT Tunnel berdiameter 6.7 mm
Penampakan lebih dekat dari MRT Tunnel

Selama didalam bawah tanah jangan pernah abaikan signage yang terpampang jelas didepan mata karena banyak sekali informasi penting yang harus kita ikuti. 

Seperti halnya bagi pengunjung yang tidak kuat dengan debu diwajibkan menggunakan masker dan bila tidak kuat menuruni tangga dengan kedalaman 20 meter harus memberi tahu yang lainnya agar sesuatu yang tidak diiginkan tidak terjadi.
Beberapa signage yang harus lebih diperhatikan oleh pengunjung dan para pekerja

Hati-hati benda jatuh dari atas
Signage yang harus dipehatikan para pekerja
Rel kereta ini berfugsi untuk kereta lokomotif

Signage Area merokok disediakan untuk para pekerja
Kamadig Family

Berharap proyek MRT Jakarta ini akan terus berjalan lancar sehingga kami warga Jakarta akan lebih memilih transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi jika lebih mudah untuk di akses kemana saja dan kapan saja. 

Banyak perkembangan yang terlihat dengan perbaikan moda transportasi umum. Semoga prediksi kemacetan total ditahun 2020 tidak akan penah terjadi jika dilakukan perbaikan pada sistem transportasi.

Terima kasih atas penjelasannya kepada Pak TB Hikmatuloh dan Pak Tono

Siapkan fisik yang oke kalau berkunjung ke MRT Tunnel